Admin Setiap pendosa punya masa depan - Setiap orang alim punya masa lalu

Pengalaman Pribadi Yang Mengesankan Dan Penuh Perjuangan

6 min read

Pengalaman Pribadi – Waktu terus berjalan satu detik yang lalu adalah waktu masa lalu yang tidak akan pernah bisa kembali. Waktu adalah bagaikan anugrah dari Tuhan yang begitu luar biasa, tapi tidak banyak orang yang bisa menghargai itu. Mungkin saya adalah salah satu dari sekian banyak orang yang belum bisa menghargai waktu.

Perkenalkan, Nama saya Kunadeun. Teman-teman biasa memanggil saya Kun simpel nggk ribet namun sedikit aneh karna nama panggilanku hanya terdiri dari 3 huruf. Ketika SMA saya memiliki hobby bermain Voly dan main Game Play Station (PS3). Aktifitas tersebut membuat saya banyak mengenal orang-orang luar, khususnya yang berhobi sama sepertiku. MOTTO saya: Nikmatin, syukuri, dan jalani saja nanti juga pasti bakal ketemu jalanya.

Kata itu saya ambil sesuai prinsip jalanku yaitu Menikmati, Menyukuri dan Ikhlas menjalaninya dimanapun berada baik di daerah sendiri maupun di luar daerah dan yakin pasti nanti akan bertemu dengan jalanya seperti saya saat ini. Lahir dari seorang petani tepatnya pada tanggal  02, Desember, 1996 kota Kendal (Jawa Tengah).

Yang bertempat  di pedesaan plosok Yakni Dusun. Taruman Desa. Singorojo Kab. Kendal (Jawa Tengah)

Di Tinggalnya Orang Tua

Waktu kecil, disaat masih duduk di bangku SD Kelas 1 tepatnya kurang lebih pada tahun 2004 saya kehilangan sorang yang saya sayangi. Sosok yang juga begitu luar biasa dalam hidup saya, benar sekali, dia adalah ayah tercinta saya.

Meski hidupku dari kecil sudah ditinggal seorang ayah tercinta namun saya tak pernah putus asa ataupun patah semangat dalam berjuang hidup. Bersama Ibu tercinta saya yakin pasti saya bisa menjalani dan mampu mengubah hidupku di kemudian hari.

Seiringnya bertambah tahun lama-kelamaan saya mulai bertumbh besar dan mulai faham akan kehidupanku ini. Sejak mulai hari itulah perubahan dalam diri saya berubah menjadi drastis. Maksudnya berubah drastis disini, saya harus mulai bisa belajar mengenal dunia luar. Mungkin kayak seperti film Tarzan yang baru keluar hutan, yang tidak mengerti apa-apa.

Lulus dari bangku Sekolah Dasar (SD) Saya tentukan jenjang selanjutnya yaitu dengan berlanjut di pendidikan Islam MTS NU 22 SINGOROJO. Dengan niat belajar sekaligus menambah pengalaman  baik dari keagamaan maupun pendidikan

Masuk Mts NU 22 Singorojo

sekolah islam
sekolahislam.com

Yak, betul !!!…

Inilah sekolahku Mts Nu 22 Singorojo, Tempat dimana dulu saya belajar dan tempat dimana dulu awal pertama mengenal Dunia luar. Disinilah banyak kenangan-kenangan yang saya tinggalkan mulai dari masa MOSIBA  (Masa Orientasi Siswa Baru) hingga hal yang tak lupakan yaitu kenakalan saya di kala itu.

Dulu saya mau sempat mau berantem dengan guru saya sendiri yakni adalah namun  nggk perlu saya sebutin orangnya siapa dan masalahnya apa. Namun disaat itu saya sadar bahwa sayalah yang sebenarnya Salah!!! meski begitu, saya bertanggung jawab dikala itu. Jangan dikira nggk bertanggung jawab. Emang saya kira apaan.

Meski kala itu umur saya masih kecil. Namun hati saya sudah punya rasa tanggung jawab, seperti rasa yang saya memiliki dengan Ibuku. Rasa yang ingin bertanggung jawab atas segalanya.

Tepat di hari lebaran Iduk Fitri, di hari yang suci itulah saya meniatkan untuk datang ke rumahnya guru yang dulu itu, dengan harapan bisa memaafkan dan bisa membangun  hubungan Sillahturahim. Dan Alhamdulillah berkat niat yang baik ternyata harapan itu terwujud hingga saat ini.

Ingat !!! Nakal jangan ditiru, Ambil saja sisi baiknya.

Sebelum Lulus dari Mts Nu 22 Singorojo

Sebelum lulus

Dikala itu, saya sempat bingung dengan arah dan tujuanku nanti, Karna dikala itu jujur saya ingin bisa terus lanjut belajar atau meneruskan ke pendidikan yang lebih tingggi lagi. Dengan harapan dapat merubah semua kehidupanku dan keluargaku. Namun karna keterbatasan biaya dan kurangnya kemampuan dari segi kehidupan keluargaku, Lalu terpaksa saya tentukan untuk berkerja terlebih dahulu dengan harapkan esoknya saya bisa berlanjutin lagi.

Dengan hati yang tulus niat yang kuat Dan Alhamdulillah gang berapa tahun saya bisa lanjut sekolah lagi sesuai harapan dikala itu. Lalu saya tentukan sekolah yang pas dan baik buatku terutama untuk mendalami belajar agamaku dan juga pendidikanku. Yakni aku pilih Kota Tuban (Jawa Timur) yang menajdi target pilihanku. Hehehehe …

Ingat !!! Niat baik, tulus dan kuat pasti allah akan mempermudah jalan kita.

Ponpes Alma’shumah Tuban (Jawa timur)

pondok pesantren
wajibbaca.com

Nah. Betul!!! disinilah tempat dan tinggalku dikala itu. Tempat yang suci sederhana semua kehidupan ada disini yakni biasanya para santri menyebutnya dengan penjara suci. Banyak pengalaman dan kisah-kisahku disini mulai dari hal yang tersedih, pahit, manis dan rasanya nggk bisa di  bayanginlah dikala itu. Namun benar-benar kehidupan asli itu emang ada semua di Pondok Pesantren.

Makan-makan Bersama

Makan-makan Bersama
twitter

Nah, disaat ginilah momen-momen yang paling bahagia yakni makan-makan. Mungkin kalau di rumah makan itu apalah, nggk makan juga nggk apa-apa nggk masalah asalkan punya uang. Hehehehe !!!!

Namun sebaliknya bagi kehidupan para santri atau bagi kehidupan di lingkup Pesantren, bagi kami dikala itu Makanan adalah Surga Kami sedangkan Uang hanyalah recehan yang nggk terlalu terpentingkan, Yang terpenting makan dan makan  dan bisa hidup Sehat serta terus bisa semangat belajar dalam mengais Tholabul Ilmi. Ingat bukan uang lo ya tapi bagi kami kala itu Ilmu adalah yang segalanya.

Mungkin kalian sering mendengar perkataan yang membicarakan atau ada yang menjulukinya. Jare Cah Pondok Iku isine Pakanan thok. Hehehehe !!!!…. mungkin iya, Namun sebenarnya nggk juga. Pengen tahu, ayo Mondok.

Meski ada yang bilang sedemikian, tapi bagi kami dikala itu ora tak pikir pakanan tok yowis penting gak kedonyan lan penting tetep iling marang kuoso lan cedak kaleh pengeran, karna prinsip kami diwaktu itu hanya allah yang maha segalanya. Jalani, syukuri, nikmati dan lillahita’ala.

Sma Manbail Huda

Sma Manbail Huda
sekolahislam.com

Inilah dimana dulu saya belajar pendidikan yang sedikit lebih tinggi lagi dari pada yang sebelumnya. Tempat yang berada di Jl. Kali Untu Jenu-Tuban (Jawa Timur) yang juga bertepatan dengan lingkup pondok pesantren. Atau juga sekolah yang masih di bawah naungan Yayasan Pondok Pesantren Manbail Huda.

Tidak hanya hidup di lingkup Pesantren saja. Namun disinilah saya dulu melanjutkan pendidikan yang berbasis keagamaan, dengan harap bisa mengubah sikap yang tadinya saya sendiri punya sifat yang kurang baik. Baik sikap Dohir maupun Batin dari sinilah semua saya ubah terutama Menset-mensetku. Sedikit banyak kisah-kisahku disini mulai dari hal yang terbilang cukup nakal hingga kisah percintaa. Hahahaha

Tapi nggak perlu saya cerita panjang lebar tentang itulah. Yang pntg jalani, syukuri, dan nikmatin meski dulu pernah di kaplok Bapak Kepala Sekolah, mungkin itulah sedikit kenalan saya ini. Namun demikian saya nggak pernah marah atau benci dari hal itulah saya sadar dan kini bisa jadi kenangan dikala itu. Nakal boleh, namun jangan keterlaluan. Tetap ingat siapa kita dan untuk apa tujuan hidup kita. Hahahaha

Jarang masuk, berangkat Satu Minggu 4x Masuk sekolah namun nggak Full atau Masuk namun jam istirahat sudah balik pondok atau bisa dikatakan pembolos. Nah, itulah kenakan selama masih duduk di bangku SMA dikala itu. Meski demikian saya tidak pernah lupa dengan tujuan Visi dan Misiku oleh sebab itulah kenakalanku saya habiskan dikala waktu SMA kelas X dan XI.

Tepat Kelas XII saya akhiri semua kenalanku dengan rajin ikut peraturan Sekolah, dan syukur meski awalnya sedikit sulit karna belum terbiasa, Namun pada akhirnya saya bisa dan saya sadar jadi pengikut itu lumayan enak. Karna apa-apa dipermudah. Nyatanya sebelum saya lulus dari SMA saya dikasih jalan atau diarahkan untuk melanjutkan kejenjang pendidikan yg lebih sedikit tinggi lagi.

Dan saat itu saya dikenalkan dan ditawarin untuk masuk ke Diklat Yayasan Yatim Mandiri yaitu MEC (Mandiri Enterpreneur Center) dan Akhinya tanpa pikir panjang saya sendiri langsung menerima tawaran tersebut dengan harap semoga lewat lantaran tersebut bisa menjadikan saya orang yang hebat sukses dan bermanfaat untuk kelurga serta untuk orang lain.

Mec (Mandiri Enterprener Center)

Nah, di tempat inilah saya menempuh pendidikan selanjutnya.

Ya, Betul Inilah pendidikan DIKLAT Mec (Mandiri EnterPrenuer Center) setelah dari Kota Tuban berlabuh kini saatnya Hijrah di Kota Besar Surabaya, dimana saya tinggal dan dimana saya belajar untuk meraih sebuah kesuksesan.

Awal Saya Mengenal Bisnis

Awal Saya Mengenal Bisnis

Sesudah lulus SMA, saya melanjutkan pendidikan di Mandiri Enterpreneur Centre Surabaya…

MEC atau yang dikenal Mandiri Entrepreneur Centre adalah salah satu program dari Yayasan Yatim Mandiri. Dimana salah satu syarat untuk menjadi mahasiswanya adalah harus Yatim. Karena mulai dari biaya makan, operasional, dll di tanggung oleh Yayasan Yatim Mandiri alias Gratis tis tis. Hehehehe !!!….

Di tempat inilah System belajar membuat mindset fikir saya menjadi lebih berkembang luas, hingga berkeinginan menjadi seorang pengusaha. Mandiri Enterpreneur Centre sangat mewarnai pengalaman pribadi saya. Ternyata mencari Uang itu tidak semudah apa yang dibayangkan.

Alasan Tertarik Menjadi Seorang Pengusaha

Alasan Tertarik Menjadi Seorang Pengusaha

Karna 9 dari 10 pintu rezeki adalah ada pada perdagangan. Dulu Baginda Rasulullah SAW pun seorang pengusaha yang sangat luar biasa. Karena contoh tauladan terbaik adalah ada pada diri Baginda Rasulullah SAW.

  • Dapat menciptakan sebuah lapangan pekerjaan sendiri. Karena seseorang yang paling baik adalah seseorang yang bermanfaat untuk orang lain. Yang artinya tidak hanya perekomonian kita saja yang meningkat, akan tetapi kita juga dapat membantu perekonomian orang lain.
  • Waktu bekerja bisa ditentukan oleh diri sendiri. Sehingga kita dapat meluangkan waktu untuk keluarga, teman, dan yang terpenting untuk ibadah. Karena banyak pegawai atau karyawan yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan pada akhirnya melupakan hal yang paling penting di dunia ini, yaitu beribadah kepada Allah SWT.
  • Menentukan penghasilan yang di dapat. Dengan menjadi pengusaha kita bebas untuk menentukan nominal yang mau kita peroleh. Jika kita bekerja keras maka penghasilan pun akan besar. Dan sebaliknya jika kita malas, maka hasil yang di dapat pun akan lebih sedikit. Bedanya dengan pegawai karyawan sekeras apapun tetap saja bekerja, atau gaji akan tetep sama.
  • Dan kita juga akan bisa mengurangi Angka kemiskinan dab pengangguran sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan Umat.

Hehehehe !!!… Mungkin sakarang hanyalah masih bermimpi namun buat besok Wa’alahualam Bissowam… Nikmatin, Syukurin, Jalanin saja nanti juga pastin bakal ketemu dengan jalanya…

Pondok Pesantren Sintesa

Pondok Pesantren Sintesa
sintesa.net

Berjalan dari barat ke timur lalu ketimur lagi dan berjalan dari timur ke selatan lagi. Hahahaha !!!… Kayak kereta yang selalau berjalan tanpa  berhenti-henti. Ya begitulah perjalanankun ini dari plosok Pedesaan yaitu Taruman – Singorojo – Kendal

Demi sebuah perjuangan untuk menuju kesuksesan Dunia dan Akhirat. Selangkah demi selangkah saya laluhi. Hingga saat ini, bertemulah dengan Pondok Moderen Sintesa yang berbasis Progam Islami dan Bisnis Digital. Inilah pondok tercinta saya Sintesa.

Bersama Para Guru Hidup Jadi Lebih Mulya

Man ana Man ana, Man ana Laulaakum.

Kaifa maa Hubbukum Kaifa maa Ahwaakum.

Siapakah Diriku, Siapakah Diriku kalau tiada bimbingan kalian para Guru.

Bagaimana Saya tidak Cinta Kepada Kalian dan Bagaimana Saya tidak menginginkan Kebersamaan Kalian.

Inilah Guru-guru besar kami, Mas Vatih dan Keluarga Besar Sintesa. Semoga kita semua dapat menajdi Generasi Muda yang bermanfaat Terutama bagi Umat. Amiin…

Ingat dan jika kita menghadapi suatu  masalah, janganlah kita menghindar. Coba selesaikanlah masalah tersebut, karena dari masalah itu kita bisa belajar. Dan pengalaman merupakan guru terbaik di dunia ini. Semoga pengalaman pribadi saya ini dapat menajadi bermanfaat terutam untuk diriku dan kalian semua.

Sintesa, 03 September 2019

Admin Setiap pendosa punya masa depan - Setiap orang alim punya masa lalu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *