Admin Setiap pendosa punya masa depan - Setiap orang alim punya masa lalu

Pakaian Adat Gorontalo

7 min read

Pakaian adat Gorontalo – Gorontalo merupakan provinsi yang yang termasuk pulau sulawesi.

Berdirinya provinsi Gorontalo ini sudah dari berdiri sejak zaman pemerintahan K.H abdulrahman wahid atau yang lebih dikenalnya dengan Gusdur.

Dapat kita katakana bahwa provinsi Gorontalo ini berdiri bukan karena sejak Kemerdekaan RI.

Meskipun tergolong provinsi baru, gorontalo juga mempunyai pakaian adat tersendiri yang biasa disebutnya dengan nama Walimono, payungga, mukuta, dan bilu.

Pakaian adat jenis Mukuta dan walimono umumnya dipakai oleh pengantin pria, sedangkan pakaian adat biliu dan payungga umumnya dipakai oleh pengantin wanita saja.

Pakaian Adat Gorontalo

Ketika sedang melaksanakan akad nikah, biasanya masyarakat adat Gorontalo akan mengenakan pakaian pengantin yang biasa disebutnya dengan pakaian jenis walimono dan payungga.

Sadangkan untuk pakaian pengantin pada wanita, biasanya disebut dengan biliu yang memiliki makna diangkat.

Pakaian adat gorontalo biliu ini umumnya diapaki ketika seorang pengantin wanita sedang bersanding di tempat pelaminan atau puade.

Sedangkan untuk aksesoris yang biasa digunakan dalam pakaian adat pengantin gorontalo wanita yakni ada hiasan kepala atau yang disebutnya buyalo boute dan kondeyang yang dihiasi dengan sunthi.

Selain itu untuk aksesoris pada pakaian adat pengantin pria biasa disebut payungga tilambia. aksesoris jenis ini juga sudah menjadi ciri-ciri pakaian adat gorontalo yang memang sudah sangat khas.

Dalam sebuah adat pernikahan gorontalo, terdapat tradisi yang biasa disebutnya dengan dutu.

Yang dimana sehari sebelum terlakasanakan pernikahan, biasanya pengantin pria akan mengantarkan sejenis mahar beserta buah-buahan dan selain itu bahwa buah-buahan menerutnya juga memiliki makna atau arti.

Seperti halnya dengan buah jeruk yang memiliki makna sifat yang merendahkan diri. Sedangkan untuk buah nanas memiliki arti bahwa pengantin pria harus dapat menjaga diri sendiri.

Lalu untuk buah nangka memiliki arti bahwa pengantin pria harus memiliiki sifat yang penuh penyayang.

Lalu ada juga tebu kuning yang memiliki arti bahwa seseorang pengantin harus menjadi orang yang dicintai, tabah, serta teguh dalam sebuah pendiriannya.

Nama Pakaian Adat Gorontalo

Nama Pakaian Adat Gorontalo

Berikut adalah daftar nama pakaian adat Gorontalo yang dibagi menjadi dua jenis yakni pakain adat Gorontalo pria dan pakaian adat Gorontalo wanita diantaranya sebagai berikut.

Pakaian Adat Gorontalo Pria Terdiri Atas:

  • Tudung makuta
  • Bako
  • Pasimeni

Pakaian Adat Gorontalo Wanita Terdiri Atas:

  • Baya lo boute
  • Tuhi – tuhi
  • Lai – lai
  • Buohu walu wawu dehu
  • Kecubu atau lotidu
  • Etango
  • Pateda
  • Loubu

Di dalam kehidupan masyarakat adat Gorontalo terdapat beberapa jenis pakaian adat yang biasa mereka sebut dengan nama Walimono, payungga, mukuta, dan bilu.

Dan setiap jenis pakaian ini juga tentunya memiliki kegunaan dan perbedaan tersendiri.

Pakaian Adat Aceh

Baju adat Gorontalo dan Penjelasannya

Baju adat Gorontalo dan Penjelasannya

Filosofi Warna Pakaian Adat Gorontalo

Keunikan pakaian adat gorontalo salah satunya terletak pada bagian jenis warna yang terdapat pada pakaian adatnya.

Selain itu setiap masing-masing warna mempunyai makana dan kegunaan yang masing-masing berbeda. Nah, berikut adalah arti warna yang terdapat pada baju adat gorontalo.

  • Warna merah yang bermakna keberanian dan tanggung jawab.
  • Warna hijau yang bermakna kesuburan, kedamaian, kesejahteraan, serta kerukunan.
  • Warna kuning emas yang bermakna kemuliaan, kejujuran, kesetiaan, serta kebesaran.
  • Warna ungu yang bermakna kewibawaan dan keanggunan.
  • Warna coklat bersimbol tanah, yang berarti kematian atau kuburan.
  • Warna hitam yang bermakna keteguhan dan ketakwaan kepada Tuhan.
  • Warna putih yang bermakna kesucian dan kedukaan.

Aksesoris Pakaian Pengantin

Salah satu keunikan baju adat gorontalo juga terdapat pada hiasanya. Setiap pakaian pria dan wanita tentunya memiliki hiasan-haiasan lain yang pastinya berbeda.

Sedangkan untuk baju adat gorontalo anak lebih sangat terkesan yakni lebih simple dari pada pakaian adat Gorontalo dewasa.

Bahkan saat ini pakaian adat gorontalo anak juga mendapat sentuhan modern. Sehingga dengan demikian membuat anak-anak menjadi lebih menggemaskan ketika memakai pakaian adat Gorontalo ini.

Dibawah ini adalah daftar aksesoris pakaian adat Gorontalo yang terbagi menjadi dua diantaranya pakaian adat Gorontalo wanita dan pakaian adat Gorontalo pria:

Pakaian Adat Dayak

Pakaian Adat Gorontalo Wanita

Pakaian Adat Gorontalo Wanita

Berikut adalah pakaian-pakian adat Gorontalo yang digunakan wanita dan terbagi menjadi beberapa macam diantaranya seperti:

  • Baya lo boute

Baya lo boute merupakan jenis ikat kepala yang biasa digunakan untuk pengantin wanita. Ikat kepala ini memiliki simbol yang berarti sebuah ikatan terhadap pasangannya.

Seorang wanita biasanya akan memiliki ikatan pernikahan terhadap calon pasangannya. Namun dibalik itu juga harus dapat memenuhi kewajiban sebagai seorang istri.

  • Tuhi – tuhi

Tuhi – tuhi merupakan sejenis aksesoris kepala atau yang disebutnya dengan gafah dan jenis ini biasanya berjumlah 7 buah. Tuli – tuli sendiri merupakan simbol dari kerajaan yang ada di gorontalo.

7 kerajaan tersebut memiliki hubungan yang sangat erat, tanpa adanya suatu perselisihan sedikitpun.

Dan 7 kerajaan tersebut antara lain, Tuwawa, Hulontalo, Limboto, Gorontalo, Limitu, Atingola, dan Bulonga.

  • Lai – lai

Lai – lai merupakan aksessoris yang harus ada pada pakaia adat Gorontalo baik pakaian adat tradisional ataupun pakaian adat Gorontalo modern. Biasa lai – lai ini didiletaktakan tepat pada bagian ubun – ubun.

Selain itu lai – lai juga memiliki makna yakni memiliki makna yang berbudi luhur, kesucian, dan keberanian.

  • Buohu walu wawu dehu

Buohu walu wawu dehu merupakan sejenis kalung emas atau perak yang memiliki warna keemasan. Namun untuk pakaian adat gorontalo anak, biasabya tidak menggunakan kalung tersebut.

Karena jenis aksesoris tersebut memiliki makna yakni jalinan ikatan keluarga antara kekuarga pengantin pria dan keluarga pengantin wanita.

  • Kecubu atau lotidu

Kecubu merupakan sejenis aksessoris pakaian adat Gorontalo yang biasa diletakkan pada dada pengantin wanita. Kecubu juga memiliki simbol kekuatan yang wajib dimiliki oleh seorang istri.

Dalam sebuah adat gorontalo, biasanya seorang wanita diharuskan untuk lebih kuat dalam menghapai segala kehidupan.

  • Etango

Etango merupakan sejenis ikat pinggang yang motifnya menyerupai kecubu. Selain itu tango sendiri memiliki simbol dari kewajiban seorang istri.

Salah satunya kewajiban dari seorang istri yakni tidak memasak makanan-makanan yang diharam dan harus sesuai dengan syariat islam. Dan juga harus memiliki sifat yang sederhana dan dapat menerima apa adanya.

  • Pateda

Pateda merupakan sejenis aksesoris yang menyerupai gelang dan mempunyai ukuran yang memang cukup lebar serta memiliki warna keemasan. Gelang pateda ini memiliki makna sebagai benteng bagi seorang wanita.

Seorang wanita biasanya harus dapat membentengi dan mengendalikan diri sendiri dari segala perbuatan yang tidak baik serta kelakuan yang dapat melanggar hukum adat maupun pemerintahan.

  • Loubu

Loubu merupakan sejenis aksesoris yang biasa digunakan pada pakaian adat Gorontalo wanita, loubo ini biasanya dipakai pada jari kelingking dan jari manis.

Baik jari tangan kanan ataupun jari tangan kiri. Selain itu makna dari loubu yang berarti sebuah ketelitan yang wajib untuk diketahui oleh seorang wanita dalam mengerjakan suatu kegiatan.

Pakaian Adat Gorontalo Pria

Pakaian Adat Gorontalo Pria

Dibawah ini adalah pakaian adat Gorontalo pria yang terbagi menjadi beberapa jenis aksessoris diantaranya seperti:

  • Tudung makuta.

Tudung makuta merupakan aksessoris kepala yang menyerupai bulu ungas. Tudung makuta juga memiliki keunikan tersendiri dan biasa ini terdapat pada pakaian adat gorontalo.

Selain itu tudung makuta ini lebih sering disebutnya dengan laapia bantali sibii.

Selain itu tudung makuta juga melambangkan sifat dari seorang suami yang sesuai denagn adat gorontalo.

Dalam adat gorontalo seorang suami adalah seorang yang menjadi pemimpin sekaligus penanggung segala kebutuhan keluarga.

Sehingga dengan begitu seorang suami wajib mempunyai jiwa kepemipinan yang tinggi, berwibawa, serta tegas dalam hal apapun.

Namun biasanya seorang suami juga wajib mempunyai sifat yang lembut dibalik semua kewibawaannya.

  • Bako

Bako merupakan aksessoris yang berupa kalung dan biasanya ini dipakai sebagai hiasan pada pakaian adat gorontalo pria.

Sedangkan untuk warna dari kalung ini berwarna kuning keemasan. Salain itu bako sendiri memiliki simbol ikatan terhadap seorang wanita atau calonya.

  • Pasimeni

Pasimeni merupakan sejenis hiasan tambahan yang biasa terdapat pada pakaian adat Gorontalo pria. Pasimeni ini melambangkan dari keadaan di dalam kehidupan rumah tangga.

Di dalam kehidupan rumah tangga diwajibkan harus mempunyai sifat harmonis terhadap pasangannya serta rasa damai tanpa ada masalah – masalah dalam berumah tangga.

Pakaian Adat Gorontalo Biliu dan Makuta

Mukuta dan Biliu merupakan sepasang pakaian adat Gorontalo yang pada dasarnya hanya dipakai ketika ada upacara pernikahan.

Mukuta sendiri lebih biasanya hanya dipakai oleh seorang mempelai pria sedangkan untuk Biliu hanya dipakai oleh mempelai wanita saja.

Selain itu mukuta dan Biliu disusun atas kain yang berwarna kuning keemasan serta ada pula yang berwarna ungu dan hijau.

Lalu pada penggunaan pakaian ini juga dilengkapi dengan Pernik-pernik serta dilupa dengan hiasa-hiasan lain seperti penutup kepala, ikat pinggang, terompah, dan masih banyak lagi.

Perlengkapan Pakaian Biliu untuk Pengantin Wanita

Setiap mempelai wanita, selain memakai pakaian kurung dan pakaian bawahan yang berwarna kuning serta ada juga tambahan lain yang terdiri atas beberapa aksesoris lainya sebagai pelengkap pakaian adat Gorontalo. Berikut perlengkapan lainya itu.

  • Baya Lo Boute merupakan sebuah ikat kepala yang digunakan untuk rambut mempelai wanita.
  • Tuhi-tuhi atau gafah yang berjumlah tujuh. Ini juga merupakan simbol dari tujuh kerajaan besar yang saling menjaga persaudaraan dalam suku Gorontalo.
  • Lai-lai merupakan hiasan yang menyerupai bulu burung yang berwarna putih.
  • Buohu Wulu Wawu Dehu merupakan perhiasan kalung emas yang biasa dilingkarkan di leher.
  • Kecubu atau lotidu merupakan jenis kain yang penuh dengan hiasan pernik khas yang biasa dipakai pada dada mempelai perempuan.
  • Etango merupakan sebuah ikat pinggang yang bermotif sama dengan kecubu.
  • Pateda merupakan gelang dengan warna keemasan dan berukuran cukup lebar.
  • Luobu merupakan hiasan yang menyerupai bentuk kuku dan berwarna keemasan serta biasanya dipakai pada jari kelingking serta jari manis, baik itu tangan kiri atau kanan.

Perlengkapan Pakaian Mukuta untuk Mempelai

Perlengkapan pakaian adat Gorontalo untuk pria memang lebih sedikit dibanding miliki wanita. Beberapa perlengkapanya diantaranya:

  • Tudung makuta merupakan hiasan untuk tutup kepala.
  • Bako merupakan jenis kalung yang bentuknya mirip dengan yang dipakai oleh mempelai wanita.
  • Pasimeni merupakan hiasan busana yang mempunyai simbol keluarga yang penuh dengan keharmonisan serta suasana yang damai.

Pakaian Adat Lampung

Pakaian Untuk Upacara Adat Gorontalo

Pakaian Untuk Upacara Adat Gorontalo

Selain pakaian adat tradisional Biliu dan Mukuta, provinsi gorontalo juga memiliki pakaian adat yang di khususkan untuk upacara adat tertentu.

Sedangkan pakaian adat Gorontalo sendiri memiliki bentuk yang menyerupai seperti pakaian pengantin, namun tidak menggunakan hiasan lain atau aksessoris.

Sedangkan untuk membedakanya yakni dapat di bedakan dari warna yang digunakan. Pakaian adat ini juga ada yang berwarna merah, kuning emas, ungu, dan hijau.

Dan setiap warnanya memiliki nilai filosofis seperti dibawah ini penjelasanya.

  • Warna merah bersimbol keberanian dan tanggung jawab
  • Warna hijau bersimbol kesejahteraan, kesuburan, dan kedamaian
  • Warna kuning emas bersimbol kesetiaan dan kejujuran
  • Warna ungu bersimbol kewibawaan.

Tradisi Dutu upacara adat pernikahan Gorontalo

Ketika mengadakan pernikahan budaya adat Gorontalo, ada satu upacara adat yang disebut dengan Dutu.

Upacara ini biasanya diadakan dalam sehari sebelum pernikahan dimulai, hal ini melambangkan kesungguhan dari calon mempelai pria dalam mempimpin rumah tangga.

Biasanya tradisi ini dari mempelai pria akan datang ke rumah pengantin wanita dengan membawakan mahar dan beberapa jenis buah-buahan.

Selain itu ada juga syarat buah yang wajib untuk dibawa seperti buah nanas, nangka, jeruk, dan pohon tebu kuning.

Ciri Khas Baju Pengantin Adat Gorontalo

Pakaian pengantin adat Gorontalo tentunya mempunyai ciri khas terutama pada hiasan kepala yang cukup unik.

Untuk pakaian mempelai wanita umumnya disebut dengan biliu, sedangkan pakaian adat pengantin pria umumnya disebut dengan payungga tilambia.

Biasanya kedua pakaian tersebut akan dipakai ketika naik ke puade atau pelaminan khas Gorontalo.

Pakaian Adat Gorontalo Anak

Pakaian adat Gorontalo anak pada dasarnya, pakaian tersebut juga tidak jauh berbeda dengan pakaian adat Gorontalo yang biasa digunakan oleh orang dewasa.

Perbedaanya hanya saja di ukuran dan sedikit motif dan hiasanya yang mengkin kurang lengkap ketimbang yang aslinya.

Namun dapat dikatakan bahwa pakaian adat Gorontalo anak tetapah sama dengan pakaian adat Gorontalo dewasa.

Tarian Adat Gorontalo

Tarian Adat Gorontalo

Tarian adat Gorontalo merupakan tarian masyarakat asli Gorontalo yang biasa diadakan setiap ada acara-acara tertentu seperti halnya dengan acara pernikahan dan acara hari-hari peringatan.

Tarian adat Gorontalo sendiri biasa dikenalnya dengan tari Dana-dana, Tari Saronde dan Tari Biteya.

Hal tersebut menjadikan bukti bahwa provinsi Gorontalo, yang secara keseluruhan didiami oleh suku Gorontalo yang memiliki banyak kebudayaan. Berikut tarian Gorontalo dan penjelasannya.

  • Tari Dana Dana

Kata dana-dana pada dasarnya berasal dari kata Daya-Dayango, yang bererti menggerakkan seluruh anggota tubuh dengan cara sambil berjalan.

  • Tari Saronde

Tari Gorontalo Saronde merupakan sebuah tarian yang dulunya terinspirasi dari tradisi pernikahan adat masyarakat Gorontalo.

  • Tari Polo Palo

Tarian polo – palo merupakan salah satu seni tari yang berasal dari Provinsi Gorontalo, yang menandakan sebagai tari pergaulan di masyarakat Gorontalo dan biasanya tarian ini pentaskan oleh anak-nak remaja.

  • Tari Biteya

Tarian biteya merupakan tarian tradisional adat Gorontalo yang umumnya dipentaskan oleh banyak penari bahkan lebih dari 400 penari dan biasanya menggunakan pakaian adat Gorontalo khusus.

Nah, itu dia pembahasan kali ini mengenai pakaian adat Gorontalo yang lengkap beserta penjelasanya, semoga saja dari pembahasan kali ini dapat menambah wawasan kita dan tentunya semoga bermanfaat, Terima Kasih.

Admin Setiap pendosa punya masa depan - Setiap orang alim punya masa lalu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *