Admin Setiap pendosa punya masa depan - Setiap orang alim punya masa lalu

Pakaian Adat Aceh

7 min read

Pakaian Adat Aceh1

Pakaian adat aceh – Aceh adalah salah satu wilayah yang dimiliki Indonesia yang letaknya berada di ujung bagian paling barat, yang berbatasan dengan wilayah Malaysia dan Samudera Hindia.

Karena letaknya yang berdekatan dengan perbatasan Malaysia dan samudra hindia, maka dahulu kala aceh merupakan salah satu tempat persinggahan bagi para pedagang dan para penyebar agama dari timur tengah.

Dan tahukan kalian? Bahwa pakaian adat aceh pun sangat dipengaruhi oleh kebudayaan melayu dan kebudayaan islam. Bahkan pakaian adat aceh saat ini juga sering digunakan untuk upacara-upacara penting, seperti halnya pernikahan dan tarian-tarian adat aceh.

Nah, berikut ini kita akan mengulas mengenai pakaian adat aceh beserta penjelasanya, langsung saja yuk simak selengkapnya dibawah ini.

Pakaian Adat Aceh Darussalam

Dalam kehidupan sehari-hari, gaya penduduk Aceh tak lepas dari aturan-aturan syariat islam sehingga dengan demikian aceh dikenal sebagai serambi Mekah. Selain itu aceh sangat terkenal dengan pulau yang dimilikinya yakni pulau sabang yang merupakan titik kilometer nol dari ujung bagian paling barat Indonesia.

Bahkan aceh juga sangat dikenal dengan pahlawan wanita nya yakni Cut Nyak Dien. Pada kebudayaan tersebut juga dimiliki tanah rencong yang tidak kalah menariknya, contoh saja seperti tari saman yang sangat terpopuler bahkan hingga terkenal di mancanegara. Karena akulturasinya yang mengadung nilai-nilai islami masih sangat terasa kental.

Selain itu di aceh juga sangat terkenal dengan pakaian adatnya, baik itu untuk laki-laki maupun perempuan yang mempunyai ciri khas yang berbeda. Pada hal ini tentunya menjadikannya lebih menarik lagi. Dalam sebuah pakaian adat aceh juga menunjukkan status sosial masyarakat Aceh pada jaman dahulu kala.

Berikut adalah pakain / busana adat aceh untuk laki-laki dan perempuan:

Nama Pakaian Adat Aceh

Berikut adalah nama-nama pakaian adat aceh diantaranya sebagai berikut:

  • Pakaian meukasah
  • Pakaian sileuweu
  • Pakaian meukeutop
  • Pakaian baju kurung
  • Pakaian Daro Baro
  • Celana Cekak Musang
  • Perhiasan

Pakaian Adat Aceh Pria

Pakaian Adat Aceh pria1

Peukayan Linto Baro merupakan sebuah nama pakaian untuk adat yang dikhusus kan untuk laki-laki. Dulunya pakaian adat ini hanya diperuntukan untuk menghadiri upacara adat dan acara pemerintahan kerajaan islam saja, yakni dizaman kerajaan (samudera pasai dan perlak).

Selain itu pakaian adat ini juga terdiri atas tiga bagian penting diantaranya bagian atas, tengah dan bagian bawah. Dibawah ini 3 bagian penting dari pakaian linto baro dan 1 senjata tradisiona.:

  1. Meukasah

Meukasah merupakan sebuah pakaian adat aceh yang mirip dengan baju tenun dan menggunakan bahan benang sutra. Baju Meukasah ini memiliki warna hitam, dalam hal ini menurut masyarakat aceh mempercayai bahwa warna hitam merupakan lambang dari sebuah kebesaran.

Baju meukasah ini tertutup atas bagian kerah dan terdapat sebuah sulaman yang dijahit dengan menggunakan benang yang memiliki warna emas. Pada hal ini terjadi karena adanya perpaduan antara budaya aceh dan budaya china yang dulunya dibawa oleh seorang pedagang yang sedang melintas.

  1. Sileuweu

Sileuweu merupakan nama celana panjang yang berwarna hitam dan biasa dikenakan oleh kaum laki-laki aceh. Celana sileuweu ini berasal dari kain katun yang ditenun dengan bentuk melebar pada bagian bawahnya. Dan pada bagian itu juga juga terdapat sebuah hiasan sulaman yang terbuat dari benang emas yang indah.

Dalam penggunaannya celana siliuweu juga sangat lengkap dengan kain seperti sarung songket yang terbuat dari kain sutra yang diikatkan di bagian pinggangnya. Kain sarung tersebut biasa dikenal dengan nama-nama seperti Ija Lamgugap, Ija krong atau Ija Sangket yang panjangnya sampai dengan lutut.

  1. Meukeutop

Meukeutop merupakan sebuah penutup kepala yang berupa seperti kopiah yang berbentuk panjang atau lonjong ke atas. Meukeutop ini memiliki hiasan yang di lilitkan, dan hiasan ini biasanya di sebut dengan tengkulok.

Tengkulok adalah sebuah kain tenun sutra yang berbentuk seperti bintang dan terbuat dari emas atau bisa juga kuningan.

Meukotop juga merupakan sebuah mahkota pria yang termasuk bukti dari kuatnya pengaruh islam yang mempengaruhi kebudayaan masyarakat aceh.

  1. Rencong

Senjata tradisional aceh atau yang biasa disebutnya dengan Rencong atau siwah. Biasanya siwah atau rencong ini digunakan untuk penghias yang diselipkan di pinggang.

Senjata rencong atau siwah ini mempunyai kepala yang terbuat dari emas atau perak dan dihiasi oleh permata dan lainya.

Rencong memiliki bentuk seperti huruf L. pada jaman dahulu senjata rencong ini memiliki hiasan yang biasa digunakan oleh para sultan dan para pembesarnya.

Sedangkan untuk para rakyatnya, kepala dari senjata rencong tersebut terbuat dari tanduk hewan. Dan untuk mata balatinya terbuat dari besi yang berwarna putih atau bisa juga kuning.

Pakaian Adat Yogyakarta

Pakaian Adat Aceh Wanita

Gambar Baju Adat Aceh Wanita

Peukayan daro baro merupakan sebuah pakaian adat aceh yang di khusus kan untuk wanita. Pakaian peukayan daro baro ini memiliki warna yang cerah dibanding dengan pakaian laki-laki dan selian itu pakaian peukayan daro baro juga memiliki banyak variasi.

Biasanya pakaian peukayan daro baro ini memiliki berbagai warna seperti merah, hijau, ungu dan kuning. Dan pakaian peukayan daro baro ini juga memiliki banyak hiasan yang sebagai pelengkapnya.

Seperti halnya dengan linto baro, daro baro yang terdiri atas tiga bagian diantaranya seperti bagian atas, bagian tengah, dan bagian bawah. Pakaian ini juga masih menggunakan nilai-nilai keislamian. Terutama untuk bagian-bagian daro baro seperti dibawah ini:

  1. Baju Kurung

Baju kurung merupakan baju yang divariaskan dari berbagai kebudayaan seperti kebudayaan melayu, arab dan china. Baju kurung ini memiliki bentuk yang longgar dan memiliki lengan yang panjang hingga menutupi lekuk tubuh wanita.

Baju kurung ini juga dapat menutupi bagian pinggul yang merupakan bagian termasuk aurat. Pada jaman dulu baju kurung ini dibuat dengan menggunakan alat tenun dan menggunakan benang sutra. Selain itu baju kurung ini juga memiliki kerah dan pada bagian depannya juga terdapat boh dokma.

Pada bagian pinggang ini juga dililitkan sebuah kain songket khas dari aceh. Biasa ini disebutnya dengan ija krong sungket, biasanya kaian ini menutupi pinggul dan baju bagian bawah yang diikatkan dengan menggunakan tali pinggang yang terbuat dari emas atau perak.

Tali pinggang ini biasanya dikenalnya dengan sebutan taloe ki ieng patah sikureueng yang berarti tali pinggang patah sembilan.

  1. Celana Cekak Musang

Sama seperti celana pada pria. Cekak musang memiliki bentuk yang lebar di bagian bawah, tetapi celana ini memiliki warna yang cerah sesuai dengan pakaian yang dikenakannya. Celana ini juga dilaminasi dengan sarung tenun yang menggantung hingga lutut.

Biasanya di pergelangan kaki celana ini juga terdapat sebuah hiasan yang berupa sulaman benang emas. Selain itu pada celana ini biasanya sering digunakan oleh wanita aceh dalam acara seperti persembahan tarian adat tradisional aceh.

  1. Perhiasan

Perhiasan yang biasa dipakai untuk melengkapi pakaian adat aceh wanita memang beraneka ragam. Seperti halnya dengan patam dhoe yang menyerupai seperti mahkota, dan untuk bagian tengahnya diukir dengan menggunakan motif daun sulur.

Mahkota ini terbuat dari emas dengan sisi kiri dan kanan dihiasi dengan dekorasi pohon, daun dan bunga. Di tengah terdapat kaligrafi berukir yang bertuliskan lafad allah dan Muhammad yang menggunakan huruf Arab.

Motif dekorasi ini biasanya disebut dengan bungong kalimah yang dikelilingi bunga yang melingkar, hal ini menunjukan bahwa wanita tersebut telah menikah dan itu adalah sudah menjadi tanggung jawab suami.

Lalu anting-anting yang merupakan sebutan subung, yang terbuat dari emas. Dan pada bagian bawahnya berbentuk rumbai tujuanya untuk mempercantik tampilan.

Selain itu terdapat subang lain yang biasa dikenalnya dengan subang bungong mata uroe atau sebuah anting yang memiliki bentuk seperti bunga matahari.

Kemudian terdapat juga kalung yang terbuat dari emas dan mempunyai enam buah keping dengan bentuk hati dan satu buah keeping lagi memiliki bentuk yang mirip dengan kepiting. Kalung ini dimata masyarakat aceh umunya dikenal dengan taloe tokoe bieng meuih.

Ada juga kalung yang terbuat dari daun sirih emas, dan liontin jimat dengan manik-manik bermotif . Lalu ada gelang, Ikay, Gleuang Goki atau gelang kaki dan juga rincian Euncien Pinto Aceh dalam warna kuning emas atau emas putih.

Keunikan Pakaian Adat Aceh

Aceh memang memiliki banyak keunikan yang sangat pantas untuk di bahas. Terutama aceh merupakan sebuh provinsi yang memiliki berbagai ragam suku, budaya, makanan khas aceh, dan yang paling menarik dan uniknya lagi aceh memiliki pakaian adat yang memang dapat menarik perhatihan kita.

Karena pakaian adat aceh sendiri memiliki ciri yang dominan mirip seperti pakaian arab dan melayu, sehingga dari situlah pakaian adat aceh memiliki keunikan dan keistimewaan tersendiri di tambah lagi pakaian adat memiliki nilai-nilai islami.

Suku yang terletak di bagian ujung pulau Sumatera. Memang mmepunyai pakaian yang sangat khas serta sangat unik, yang biasanya digunakan dalam moment-moment tertentu seperti halnya dengan acara upacara adat, acara pernikahan, acara tarian adat aceh, dan masih banyak lagi.

Berbicara mengenai pakaian adat aceh, kita perlu tahu bahwa ketika zaman Kolonial Belanda, pakaian adat gayo tersebut dulunya terbuat dari kayu nanit yang kombinasikan dengan bahan lain seperti kapas dan lainya.

Bahan tambahan ini dulunya didatangkan langsung dari daerah luar gayo, dikarena kan pada kala itu bahan tersebut memang masih  sulit untuk ditemukan.

Terlepas dari semua itu, tentunya saat ini pakaian adat Aceh sudah berkembang pesat sesuai dengan kemajuan zaman. Yang pada dulunya bahan menggunakan kayu, kini tentunya sedah menggunkan bahan dari kain yang unik dan menarik.

Pakaian Adat Aceh Modern

Saat ini, pastinya masyarakat Aceh sudah tidak lagi menggunakan bahan-bahan kuno masa lampau ketika ingin membuat pakaian adat aceh. Karena pada pakaian adat Aceh modern, kini dibedakan menjadi dua macam, yang pertama adalah

  • Linto Baro (untuk pria)
  • Daro Baro (untuk wanita)

Untuk perbedaan dari keduanya? Dibawah ini penjelasannya:

Pakaian Adat Aceh Linto Baro (Untuk Pria)

Linto baro merupakan pakaian adat aceh untuk pria terdiri dari beberapa perlengkapan seperti halnya dengan celana, baju, perhiasan, dan beberapa tambahan lainnya. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Baju Meusakah
  • Celana Sileuweu
  • Meukeotop
  • Rencong

Untuk pelengkapan pada pakaian adat Aceh untuk pria disebutnya dengan Rencong. Rencong sendiri berperan sebagai jenis senjata tradisioanal yang gunanya untuk melengkapi baju atau pakaian adat aceh pria, sedangkan untuk tambahan lain ada celana dan penutup kepala yang wajib untuk dikenakan.

Pakaian Adat Betawi

Gambar Baju Adat Aceh Wanita

Pakaian Adat Aceh Wanita

Pakaian Adat Aceh Daro Baro (Untuk Wanita)

Daro baro merupakan pakaian adat Aceh untuk wanita, yang tentunya berbeda dengan linto baru untuk pria, Daro baros ini memiliki warna yang lebih cerah dan lebih islami. Untuk mengetahui perbedaannya, simak ulasan berikut ini!

  • Baju Kurung
  • Celana Cekak Musang
  • Penutup Kepala dan Perhiasan

Pakaian Adat Aceh Gayo

Pakaian adat Aceh gayo merupakan sebuah pakaian adat aceh yang biasa dikenakan untuk pengantin wanita, di aceh sendiri lebih mengalnya dengan sebutan Ineun Mayok. Pakaian adat aceh gayo atau ineun mayo terdiri atas bagian-bagian seperti baju, kain sarung, pawak, dan ikat pinggang ketawak.

Sedangkan untuk bagian perhiasannya terdiri atas mahkota sunting, sanggul sempong, cemara, gempang, lelayang yang menggantung ke bagian bawah sanggul.

Sedangkan untuk ilung-ilung, anting-anting subang gener, dan subang ilang, dan semuanya itu akan diletakkan di bagian sekitar kepala.

Dan untuk bagian leher biasanya akan digantungkan sebuah kalung tanggang yang terbuat dari perak serta uang perak ringgit dan tidak lupa tanggang birah-mani. Selain itu akan di tambahkan lagi benggong yang terbuat dari berbaqgai hiasan manik-manik.

Pada bagian lengan biasanya akan dihiasi dengan gelang, diantaranya seperti gelang giok, gelang ikel, gelang puntu, gelang bullet, dan biasanya juga dikenakan sebuah cincin semsil belah keramil, semsin genta, semsin paku, dan beberapa semsin lainnya.

Sedangkan untuk bagian kaki akan diberikan gelang kaki, dan untuk bagian pinggangnya akan dikenakan ikat pinggang yang terbuat dari rantai genti ranta. Untuk unsur pakaian lainnya yang tidak kalah pentingnya yakni ulen-ulen selendang dengan ukuran relatif lebar.

Baju adat Aceh memang banyak memiliki keunikan serta ciri khas yang berbeda, dibanding dengan pakaian adat di daerah lain. Meskipun pada dasarnya daerah lain juga memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, namun teteap saja pakaian adat tetap mejadi salah satu baju terunik.

Baju Adat Aceh Wanita

Berikut adalah daftar baju adat aceh khusus wanita diantaranya seperti:

  • Daro Baro
  • Baju kurung
  • Celana cekak musang
  • Penutup kepala
  • Perhiasan

Pakaian Adat Aceh Untuk Anak

Pakaian adat Aceh anak memang pada dasarnya hampir mirip dengan pakaian adat yang digunakan oleh orang dewasa. Untuk pakaian adat aceh pada anak laki-laki memiliki warna yang sama yakni hitam dan dibalut dengan sarung hingga sampai ke lutut serta juga mengenakan ikat pinggang yang sama.

Sedangkan untuk penutup kepalanya juga tidak juah berbeda dengan penutup kepala adat Aceh pada umumnya. Untuk baju anak wanita juga mirip tidak jauh berbeda. Dari kedua baju anak laki-laki dan perempuan ini sama seperti pakaiann yang digunakan oleh orang dewasa baik dari bentuknya maupun cara memakainya.

Nama pakaian adat Aceh biasanya lebih dikenal dengan sebuatan pakaian Ulee Balang. Bahkan lebih uniknya lagi warga Aceh akan dapat langsung mengenalinya asal dan keluarga dari mana hanya dari segi bentuk dan warna baju yang dikenakanya.

Selain itu ternyata bahwa setiap pakaian adat Aceh juga ada tingkatannya. Untuk pakain adat Aceh Ulee baling biasanya hanya akan dipakai oleh keluarga raja dan juga para ulama saja. Sedangakan untuk pakaian adat Aceh yang sering dipakai oleh pejabat kerajaan hanya mengenakan pakaian adat aceh biasa.

Nah, itu dia pembahasan mengenai macam-macam pakaian adat Aceh dan bagian-bagiannya, yang tentunya sudah dijelaskan dengan lengkap. Dari kedua pakaian adat Aceh tersebut umumnya akan digunakan ketika ada acara pernikahan.

Oleh sebab itu akan lebih baik jika kita ikut turut menjaga kelestarian budaya dan adat istiadat dari berbagai suku, ras yang ada di Nusantara ini. Cara menjaganya salah satunya dengan cara memakai pakaian adat yang kita punyai ketika kita melangsungkan pernikahan nanti.

Sekian, semoga bermanfaat Terima Kasih.

Admin Setiap pendosa punya masa depan - Setiap orang alim punya masa lalu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *