Admin Setiap pendosa punya masa depan - Setiap orang alim punya masa lalu

Fungsi Amperemeter

4 min read

Fungsi amperemeter – amperemeter merupakan alat untuk mengukur arus tegangan listrik yang ada dalam rangkaian tertutup dengan cara menempelkan alat amperemeter secara langsung ke dalam rangkaian tersebut.

Amperemeter dapat dibuat dengan cara menyusun mikro amperemeter dan shunt yang nantinya berguna untuk mendeteksi atau mengetahui arus pada rangkaian listrik tersebut, baik arus yang kecil, maupun arus yang besar.

Untuk arus yang besar biasa ditambahkan dengan hambatan shunt.

Pengertian Amperemeter

Amperemeter merupakan sebuah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran pada tegangan arus listrik yang biasa terdapat di sebuah rangkaian.

Jika kalian menggunakan alat amperemeter ini maka, kalian akan menemukan dua tulisan :

  1. A adalah Amperemeter.
  2. MA adalah miliamperemeter atau mikroamperemeter.

Alat ukur amperemeter ini umunya digunakan oleh para teknisi dalam melakukan eksekusi alat multitester atau avometer yang pada dasarnya merupakan sebuah gabungan dari kegunaan alat amperemeter, ohmmeter, dan voltmeter.

Pembuatan Amperemeter biasanya membutuhkan susunan yang disebut dengan shunt dan mikroamperemeter.

Susunan itu nanti yang berguna dalam mendeteksi arus yang ada pada rangkaian dengan arus yang kecil, sedangkan untuk hambatan shunt untuk arus besar.

Perlu kalian ketahui, alat ini selalu beroperasi berdasarkan pada gaya Lorentz dan gaya magnetis.

Gaya Lorentz biasanya timbul karena adanya kumparan yang berlapis pada sebuah medan magnet yang di dalamnya terdapat tegangan arus listrik. Simpangan akan semakin besar apabila tegangan arus semakin meningkatnya.

Fungsi Amperemeter

Gambar Amperemeter

Apa kegunaan dari Ampere meter itu sendiri? Alat ukur ini biasa digunakan sebagai alat ukur kuat arus listrik dalam rangkaian tertutup.

Memang berbeda dengan alat voltmeter, yang pada dasarnya voltmeter itu sendiri mempunyai fungsi untuk mengukur beda potensial yang ada di dua titik yang terdapat pada rangkaian listrik.

Namun, voltmeter ini hanya digunakan untuk rangkaian yang dipasang paralel.

Fungsi Ohmmeter

Sedangkan, jika Ampere meter rangkaiannya juga secara paralel tetapi bersamaan dengan resistansi yang dinamakan resistensi shunt (Rsh).

Rangkaian tersebut dapat memperbesar batas ukur alat ini. Seperti yang diketahui, alat ukur ini memiliki batas maksimal pengukuran yang harus dipahami.

Cara Kerja Amperemeter

Amperemeter bekerja sesuai dengan gaya lorentz dan gaya magnetis. Tegangan arus yang mengalir pada kumparan yang diselimuti oleh medan magnet akan dapat menimbulkan gaya lorentz.

Dan pada nantinya akan mampu menggerakkan jarum amperemeter. Semakin besar tegangan arus yang mengalir maka akan semakin besar pula simpangannya.

Kemampuan amperemeter bisa ditingkatkan dengan menambahkan hambatan shunt dengan secara parallel terhadap alat amperemeter.

Besar pada hambatan shunt itu sendiri tergantung seberapa besar kemampuannya akan ditingkatkanya.

Contoh pertama tegangan arus maksimumnya adalah I, namun akan ditingkatkan lagi menjadi I’ = n.I, maka besar hambatan shunt.

  1. Rsh = Rg = (n-1)
  2. RG = Hambatan galvanometer mula-mula

Cara Menggunakan Amperemeter

Dalam menggunakan ampere meter kita harus benar, jika tidak maka hasilnya akan kurang tepat dan bisa juga akan minus jika salah. Perlu kalian ketahui, ada dua cara menggunakan amperemeter untuk pengukuran. Berikut ini adalah caranya:

1. Cara Menggunakan Ampere Yang tanpa Clamp Ampere

Apa itu clamp Ampere? Definisi kata clamp adalah menggenggam. Alat ini biasa digunakan untuk membentuk kalang tertutup.

Bentuknya melingkar dan dapat disatukan atau sebaliknya dipisahkan dengan alat ukur. Pada alat amperemeter yang biasa tidak menggunakan clamp ampere yaitu jenis analog.

Untuk jenis amperemeter analog, cara pengukurannya seperti dibawah ini:

  1. Pasang alat ukur ini menjadi seri dengan beban yang ada.
  2. Knob pemilih cakupan harus diatur mendekati cakupan yang sesuai atau sudah diprediksi menurut perhitungan arus yang dilakukan secara teori.
  3. Tentukan range batasan ampere dengan cara memutarkan knob pada alat ukur.
  4. Jika kalian sudah memastikan rangkaian telah benar, nyalakan sumber tegangan, cermati jarum penunjuk yang ada pada skala V dan juga A. Pembacaan yang tepat dapat ditunjukkan dari posisi jarum yang lebih besar dari 60% skala penuh meter.
  5. Periksa cakupan yang ada jika mendapati simpangan yang terlalu kecil. Kalian juga diharapkan mengecek pembacaan cakupan. Bila “Ya” berarti pembacaan masih berada di bawah cakupan pengukuran. Oleh karenanya, kalian bisa mematikan power supply. Ubah knob ke cakupan yang lebih kecil.
  6. Setelah itu, hidupkan sumber tegangan dari baca jarum penunjuk lagi agar lebih mudah untuk dibaca.
  7. Step terakhir adalah menghindari kesalahan pemasangan polaritas sumber tegangan. Mengapa? Ha ini akan menyebabkan arah simpangan jarum menjadi berlawanan dengan semestinya. Jangan sampai arus terlalu besar karena akan merusak jarum penunjuk yang ada pada alat ini.

Catatan: Dalam pengukuran, perhatikan polaritas ketika kalian mengukur Ampere jenis DC.

2. Jenis yang mempunyai Clamp Ampere

Untuk jenis alat amperemeter yang memiliki Clamp Ampere adalah seperti model Amperemeter Digital, dalam memiliki konteks menyatu dan terpisah dengan alat ukur.

Cara menggunakan amperemeter digital ini diantarnya adalah:

  • Tidak perlu memutuskan arus pada rangkaian saat mengukur.
  • Cukup letakan Clamp Ampere di kabel yang ingin diukur.
  • Sebelum itu, pilihlah range yang sesuai.

Macam macam Amperemeter

Amperemeter memang ada banyak sekali jenisnya dan semua itu juga memiliki kegunaan yang berbeda-beda. Adapun macam-macam dari amperemeter adalah sebagai berikut ini.

1. Amperemeter AC

Ampere meter AC merupakan sebuah alat ukur AC yang digunakan untuk mengetahui besar kecilnya pada tegangan arus yang terdapat pada rangkaian listrik AC.

Alat ukur ini biasa ada pada susunan seri. Alat ini akan memperoleh arus yang melalui penghantar yang telah terpasang pada suatu rangkaian listrik AC. Berikut adalah cara penggunaan alat ini:

  1. Hal pertama adalah menyambungkan Amperemeter AC dengan konduktor yang telah dipotong sebelumnya.
  2. Lalu, kalian harus mengukur arus listrik dengan cara mencermati jarum yang mengarah ke angka yang terdapat pada Amperemeter AC.
  3. Pahami karakteristik Amperemeter AC untuk memperoleh besaran arus listrik.
  4. Hitung arus listrik dengan cara mengalikan angka yang telah ditunjuk serta angka dalam skala maksimum untuk mengetahui hasilnya.
  5. Amperemeter DC.

Amper meter DC merupakan sebuah alat ukur DC. Dari sini, kita dapat menyimpulkan bahwa Amperemeter tidak cuma dapat digunakan untuk mengukur arus listrik AC saja.

Namun dapat juga untuk DC yang terhubung secara seri. Untuk penggunaanya pun, tidak berbeda jauh dengan cara menggunakan jenis amperemeter AC.

2. Bagian Bagian Amperemeter

  1. Terminal positif dan negatif.
  2. Batas ukur.
  3. Skala tinggi dan rendah

Adapun untuk rumusnya adalah:

I=V/R

Catatan:

  1. V atau Volt berarti Tegangan
  2. I atau Ampere berarti Arus
  3. R atau Ohm berarti Hambatan

Dalam ilmu fisika, A adalah lambang dari Ampere, yang merupakan satuan dari SI guna untuk menunjukkan kuat besarnya pada arus listrik. Namun, juga tidak sedikit menyebutnya dengan sebutan Amp.

Jadi, dalam hal ini 1 Ampere atau Amp berarti menandakan arus tegangan listrik yang alirannya dari kutub positif ke kutub negatif.

Dengan jarak terpisah serta penampang yang diabaikan akan mampu memunculkan gaya dengan sebesar 2 x 10-7 newton/meter.

Fungsi Volmeter

3. Fungsi Amperemeter DC

VOLTMETER DC merupakan sebuah alat ukur yang berfungsi untuk mengetahui beda potensial pada tegangan DC antara 2 titik pada suatu beban listrik atau pada sebuah rangkaian elektronika.

R shunt

R shunt adalah penambahan tahanan seri atau pengali (multiplier), mengubah gerakan d’arsonval menjadi sebuah voltmeter arus searah. Tahanan pengali membatasi arus ke alat ukur agar tidak melebihi arus sakala penuh (Idp).

Nilai tahanan pengali yang diperlukan untuk memperbesar batas ukur tegangan ditentukan dari gambar berikut,

  1. V = Im (Rs + Rm)
  2. Rs = – Rm
  3. Im = arus galvanometer
  4. Rm = tahanan dalam alat ukur
  5. Rs = tahanan pengali
  6. V = Batas ukur yang diinginkan

Efek Pembebanan

Beban voltmeter adalah apabila voltmeter dihubungkan antara dua titik dalam sebuah rangkaian listrik dengan tahanan yang tinggi, maka volmeter tersebut akan menjadi shunt. Atau pada bagian rangkaian listrik akan memperkecil tahanan ekivalenya.

Atau dapat kita simpulkan bahwa voltmeter akan penunjukan tegangan yang lebih rendah dari pada yang sebenarnya sebelum dihubungkan.

“Efek ini disebut dengan efek pembebanan instrumen yang pada dasarnya disebabkan oleh sensitivitas yang rendah”.

Demikianlah pembahasan informasi mengenai Amperemeter. Jika kalian ingin membuat pengukuran pada amperemeter ideal, maka kalian harus paham betul dengan tentang informasi yang sudah dijelaskan diatas.

Dengan mengetahui baik fungsi, cara menggunakan, hingga penjelasan lainya, tentu kalian akan lebih pandai lagi dalam menggunakan alat tersebut.

khususnya untuk kalian yang bekerja sebagai teknisi elektronik. Smeoga informasi di atas dapat menambah referensi, Terima Kasih.

Boleh Copas…

Wajib Terakan Sumber!

Admin Setiap pendosa punya masa depan - Setiap orang alim punya masa lalu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *