Admin Setiap pendosa punya masa depan - Setiap orang alim punya masa lalu

Faktor Risiko Penyakit Jantung Bawaan

5 min read

Berbeda dari penyakit jantung yang banyak menyerang orang dewasa, yang kebanyakan disebabkan gaya hidup kurang sehat, penyakit jantung bawaan adalah kelainan jantung yang sudah ada sejak lahir.

Dalam situs Klikdokter dijelaskan, penyakit jantung bawaan terbentuk dan berkembang sejak bayi masih di dalam kandungan. Kelainan jantung dapat memperbesar risiko timbulnya gangguan jantung pada kemudian hari, dan dapat berakibat fatal.

Untuk itu, sangat penting bagi Anda dan keluarga anda untuk memiliki asuransi kesehatan sebagai antisipasi biaya pengobatan yang berkelanjutan. Anda bisa memilih PFI asuransi untuk menjamin pelayanan kesehatan.

Dikutip dari situs Indonesian Heart Association, jumlah kejadian penyakit jantung bawaan di seluruh dunia mencapai 1,2 juta kasus dari 135 juta kelahiran hidup setiap tahunnya.

Dari jumlah tersebut, sekitar 300.000 kasus termasuk ke dalam kelompok penyakit jantung bawaan berat yang membutuhkan tindakan bedah kompleks agar bayi dapat bertahan hidup.

Di Indonesia, jumlah kasus penyakit jantung bawaan diperkirakan mencapai 43.200 dari 4,8 juta kelahiran hidup setiap tahun.

Penyebab Timbulnya Penyakit Jantung Bawaan

Penyakit jantung bawaan adalah kelainan pada struktur dan fungsi jantung yang ditemukan sejak bayi dilahirkan. Kondisi ini tercatat sebagai kelainan bawaan lahir yang paling sering ditemukan.

Meski begitu, penyakit jantung bawaan sebenarnya sudah dapat dideteksi sejak janin masih di dalam kandungan, yaitu pada usia kehamilan 16–20 minggu.

Dalam situs Indonesian Heart Association dijelaskan, kelainan jantung bawaan dapat terjadi pada dinding jantung, katup jantung, dan pembuluh darah di dekat jantung.

Kelainan jantung bawaan terjadi karena adanya gangguan pada proses pembentukan dan perkembangan jantung bayi sejak masih di dalam kandungan. Proses pembentukan jantung janin umumnya dimulai pada enam minggu pertama usia kehamilan.

Pada enam minggu pertama kehamilan, pembuluh darah utama yang membawa aliran darah dari dan menuju jantung juga mulai terbentuk.

Beberapa faktor yang diduga menyebabkan timbulnya abnormalitas pada pembentukan jantung janin adalah faktor genetik. Selain itu, kondisi kesehatan tertentu, penggunaan pengobatan tertentu, dan paparan asap rokok juga turut memengaruhi.

Akibat kelainan pada struktur dan fungsi jantung, aliran darah ke seluruh tubuh dapat tersumbat atau darah akan mengalir ke jalur yang tidak semestinya.

Gangguan aliran darah ini yang kemudian menimbulkan keluhan dan gejala. Tanda dan gejala penyakit jantung bawaan dapat langsung terlihat saat bayi dilahirkan atau saat anak sudah agak besar.

Dikutip dari situs Klikdokter, berikut gejala penyakit jantung bawaan yang dapat terlihat saat bayi baru lahir atau pada bulan-bulan awal pascakelahirannya:

  • Kulit berwarna abu-abu pucat atau biru (sianosis)
  • Pernapasan cepat
  • Terdapat pembengkakan pada tungkai, abdomen, dan di sekitar mata
  • Sesak napas saat diberi makan sehingga penambahan berat badan terhambat

Penyakit jantung bawaan yang tidak terlalu berat kadang baru terdeteksi saat usia anak sudah sedikit lebih besar. Berikut tanda dan gejalanya:

  • Mudah sesak napas saat beraktivitas secara umum atau berolahraga
  • Mudah lelah saat beraktivitas dan berolahraga
  • Pingsan saat beraktivitas atau berolahraga
  • Terdapat pembengkakan pada tangan, pergelangan kaki, atau kaki

Penyakit jantung bawaan juga berisiko menimbulkan komplikasi seperti berikut:

  • Aritmia atau detak jantung tidak teratur
  • Gagal jantung
  • Infeksi pada jantung (endokarditis)
  • Hipertensi pulmonal (tekanan darah tinggi pada pembuluh darah arteri di paru-paru dan sisi kanan jantung)
  • Infeksi saluran pernapasan, seperti pneumonia
  • Penggumpalan darah dan stroke
  • Mengalami gangguan belajar

Faktor Risiko Penyakit Jantung Bawaan

5 Faktor Risiko Penyakit Jantung Bawaan

Para ahli kesehatan belum bisa memastikan faktor utama penyebab pembentukan dan perkembangan jantung di janin terganggu, sehingga bayi terlahir dengan penyakit jantung bawaan.

Penyebab penyakit jantung bawaan adalah faktor maternal atau berasal dari ibu yang mengandung. Namun, ada beberapa kondisi yang diduga berperan besar dalam meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung bawaan.

  1. Kehamilan di usia lebih dari 35 tahun

Secara umum, kehamilan di usia di atas 35 tahun termasuk berisiko tinggi. Ini karena wanita yang berusia 35 tahun ke atas memiliki risiko lebih tinggi terhadap sejumlah penyakit, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi janin.

  1. Ibu hamil menderita diabetes

Calon ibu yang menderita diabetes perlu lebih hati-hati dalam menjaga kehamilannya. Dikutip dari situs Okezone, sebuah penelitian dari Stanford University of School of Medicine dan Stanford Children’s Health menunjukkan, ibu hamil yang kadar gula darahnya tinggi berisiko melahirkan bayi dengan penyakit jantung bawaan.

Tekanan darah dan kadar gula yang tinggi pada ibu hamil dapat memengaruhi fungsi pembuluh darah yang mengalir ke janin. Jika aliran pembuluh darah tersebut terganggu, pembentukan dan perkembangan struktur jantung janin akan terhambat.

Kondisi inilah yang biasanya berujung pada penyakit jantung bawaan. Karena itu, ibu hamil perlu mengontrol kadar gula darahnya dengan hati-hati, baik sebelum hamil maupun saat hamil.

  1. Ibu hamil mengalami infeksi rubella

Rubella adalah infeksi virus yang ditandai dengan ruam merah pada kulit. Infeksi rubella yang menyerang ibu hamil bisa menyebabkan masalah pada pertumbuhan janin, termasuk pada perkembangan jantungnya.

Ibu hamil yang terinfeksi rubella berisiko mengalami keguguran atau melahirkan bayi cacat, seperti bayi menderita katarak, tuli, atau kelainan jantung.

  1. Ibu hamil mengkonsumsi obat-obatan tertentu

Konsumsi obat yang kurang hati-hati selama hamil berisiko menyebabkan kelainan pada bayi. Dalam situs Alodokter dijelaskan, pengobatan hipertensi golongan ACE inhibitors, obat kolesterol golongan statin, dan obat jerawat golongan retinoid berisiko menyebabkan gangguan pertumbuhan organ pada janin, termasuk pada perkembangan jantungnya.

Ibu hamil sebaiknya tidak mengonsumsi obat sembarangan dan selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat apa pun.

  1. Perkawinan sedarah

Perkawinan antara dua orang yang memiliki hubungan darah dekat memang berisiko menimbulkan kecacatan pada anak yang dilahirkan. Penyakit jantung bawaan merupakan salah satu jenis kelainan yang dapat terjadi akibat perkawinan sedarah.

Faktor keturunan juga disebut berpengaruh dalam menyebabkan seorang anak terlahir dengan penyakit jantung bawaan. Dalam situs Kompas disebutkan, orang tua yang memiliki kelainan jantung berpotensi melahirkan anak yang juga memiliki kelainan jantung.

Penanganan Penyakit Jantung Bawaan

Penanganan penyakit jantung bawaan tidak selalu sama antara penderita satu dengan yang lain. Umumnya, tujuan penanganan penyakit jantung bawaan adalah memperbaiki kelainan jantung atau mengatasi komplikasi yang disebabkan kondisi tersebut.

Penanganan penyakit jantung bawaan akan disesuaikan dengan jenis kelainan dan tingkat keparahannya. Sebagian kasus kelainan jantung yang ukuran lubangnya kecil dapat menutup sendiri seiring dengan pertambahan usia. Namun, pada kasus yang lebih berat, bisa jadi diperlukan penanganan yang lebih serius.

Berikut sejumlah pilihan penanganan penyakit jantung bawaan:

  • Prosedur kateterisasi

Pada prosedur ini, dokter memasukkan alat tipis ke pembuluh darah vena di kaki menuju ke arah jantung. Setelah kateter berada di posisi yang tepat, dokter akan memasukkan alat kecil melalui kateter untuk mengatasi kelainan atau cacat pada jantung. Katerisasi bisa dilakukan dengan angioplasti dan valvuplasti.

  • Pembedahan jantung

Langkah ini dilakukan bila kateterisasi tidak berhasil. Tujuan operasi adalah menambal atau menjahit lubang di jantung, memperbaiki atau mengganti katup jantung, atau melebarkan pembuluh darah.

  • Transplantasi jantung

Tindakan ini menjadi pilihan apabila kelainan jantung tidak bisa diperbaiki. Transplantasi jantung dilakukan dengan mengganti jantung yang bermasalah dengan jantung yang sehat dari pendonor.

  • Pemasangan implan

Dalam situs Alodokter dijelaskan, pemasangan alat pacu jantung dan ICD (implantable cardioverter-defibrillator) dapat digunakan untuk memantau dan mengontrol detak jantung pasien. Metode ini bisa mencegah komplikasi akibat kelainan pada jantung.

  • Penggunaan obat-obatan

Kasus penyakit jantung bawaan yang ringan, terutama yang dideteksi pada usia remaja atau dewasa, dapat ditangani dengan pengobatan tertentu untuk membantu jantung agar bekerja dengan lebih efisien.

Jenis obat yang digunakan untuk penanganan penyakit jantung bawaan meliputi ACE inhibitor, beta blocker, diuretik, indomethacin, dan prostaglandin.

Cara Menekan Risiko Timbulnya Penyakit Jantung Bawaan

Cara Menekan Risiko Timbulnya Penyakit Jantung Bawaan

Upaya mencegah terjadinya penyakit jantung bawaan dapat dilakukan sejak sebelum Anda hamil. Misalnya, lakukan skrining TORCH (toksoplasma, rubella, cytomegalovirus, dan herpes) sebelum hamil untuk mendeteksi keberadaan salah satu virus tersebut di tubuh.

Jika salah satu virus itu ditemukan, Anda akan diminta dokter untuk menunda kehamilan sampai tubuh bersih dari virus.

Selain itu, selama hamil Anda wajib melakukan pemeriksaan kehamilan rutin agar dokter dapat memantau perkembangan janin. Ini juga untuk mendeteksi sejak dini apabila dicurigai terdapat kelainan.

Lakukan juga langkah-langkah berikut untuk melindungi diri dari risiko timbulnya penyakit jantung bawaan:

  • Lakukan vaksinasi rubella untuk menekan risiko terinfeksi virus tersebut saat hamil.
  • Rajin mengkonsumsi asam folat selama trimester pertama kehamilan. Asam folat berperan penting dalam mendukung pembentukan DNA dan organ-organ vital bayi selama di dalam kandungan.
  • Jaga kadar gula darah selama kehamilan.
  • Lakukan skrining genetik bila ada anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit jantung bawaan.
  • Tidak mengkonsumsi obat tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter, termasuk suplemen dan obat herbal.
  • Jauhi asap rokok.
  • Lindungi diri dari polusi udara, misalnya dengan menggunakan masker saat berada di luar ruangan.
  • Hindari paparan sinar X atau radiasi dari foto Rontgen selama kehamilan.

Salah satu cara untuk bisa menjalani hidup dengan tenang adalah memiliki perlindungan dari risiko kerugian finansial akibat sakit. Bila Anda tiba-tiba sakit dan harus menjalani serangkaian pengobatan, apalagi bila harus dirawat inap, tentu biaya yang dibutuhkan tidak sedikit.

Beban Anda saat sakit akan lebih ringan bila Anda sudah memiliki asuransi kesehatan. Biaya pengobatan dan rawat inap akan ditanggung perusahaan asuransi sehingga Anda dapat fokus pada upaya penyembuhan dan pemulihan.

Jangan tunda lagi untuk berinvestasi pada asuransi kesehatan. Waktu terbaik membeli produk asuransi kesehatan adalah saat Anda dalam kondisi sehat dan tidak memiliki penyakit tertentu (pre-existing condition).

Pilih asuransi kesehatan yang memberikan manfaat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Anda. Asuransi kesehatan Mega Comforta dari PFI Mega Life memberikan manfaat perlindungan terhadap 10 penyakit kritis dengan santunan hingga Rp 100 juta.

Dengan memiliki asuransi kesehatan, Anda juga dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang maksimal dan nyaman. Pastinya, Anda akan lebih tenang dalam menjalani hidup karena sudah memiliki perlindungan jaminan kesehatan yang dapat dimanfaatkan kapan saja.

Admin Setiap pendosa punya masa depan - Setiap orang alim punya masa lalu

Sejarah Lari Jarak Pendek

Admin
6 min read

Pengertian Lompat Jauh

Admin
4 min read

Ukuran Lapangan Sepak Takraw

Admin
8 min read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *